
Ilustrasi Bubble City (Tangkapan Layar)
Buletinmedia.com – NASA mengungkap konsep permukiman futuristik di Bulan yang berpotensi merevolusi cara manusia hidup di luar angkasa. Melalui program NASA Innovative Advanced Concepts (NIAC), badan antariksa Amerika ini merancang habitat berbentuk kubah kaca, dijuluki Bubble City, yang dibangun menggunakan debu bulan (regolith) sebagai bahan utama.
Konsep ini dikembangkan oleh perusahaan teknologi luar angkasa Skyports, yang didirikan oleh Dr. Martin Bermudez. Ia memanfaatkan kandungan silikat tinggi dalam regolith untuk menciptakan struktur kubah transparan yang kuat dan berkelanjutan.
🧪 Kubah Kaca dari Regolith: Hunian Berkelanjutan di Bulan
Berbeda dari misi luar angkasa sebelumnya yang mengandalkan material dari Bumi, proyek ini menggunakan regolith campuran debu, batu, dan mineral di permukaan Bulan yang dilebur dengan tungku gelombang mikro pintar untuk menghasilkan kaca cair. Material ini kemudian ditiup menjadi gelembung kaca besar yang mengeras menjadi kubah transparan dan tahan tekanan.
Skyports telah berhasil membuat versi mini dari teknologi ini dan menargetkan pembuatan struktur skala besar berdiameter hingga 487 meter, cukup untuk menampung astronot, laboratorium, bahkan komunitas kecil.
🔧 Fitur Futuristik: Kaca Tahan Gempa dan Retakan
Untuk memperkuat struktur, kaca bulan dicampur dengan logam seperti titanium, magnesium, dan kalsium. Bahkan, material ini dirancang dengan polimer pintar yang dapat memperbaiki diri sendiri, mampu menutup retakan akibat mikrometeorit atau moonquake (gempa bulan).
🌱 Mandiri Energi & Pangan: Teknologi 3D dan Panel Surya
Bagian dalam kubah akan dicetak menggunakan teknologi 3D printing dengan bahan lokal dari Bulan. Panel surya di bagian luar menjadi sumber energi utama. Beberapa desain bahkan menyertakan kaca bergradasi suhu yang memungkinkan pertumbuhan tanaman, menghasilkan oksigen dan sumber pangan segar bagi para penghuni.
🌐 Kota di Bulan: Jaringan Permukiman Terhubung
Dr. Bermudez membayangkan terbentuknya jaringan kota-kota kaca di Bulan, dihubungkan dengan jembatan transparan. Proyek ini tidak hanya mengurangi biaya logistik luar angkasa, tetapi juga menjadi langkah nyata menuju kolonisasi Bulan yang efisien dan ramah lingkungan.
Sumber : www.voi.id