Sumber: Colostate.edu
Buletinmedia.com – Strawberry dikenal sebagai buah yang lezat, menyegarkan, dan kaya manfaat kesehatan. Kandungan vitamin C, antioksidan, serta seratnya menjadikan buah mungil berwarna merah ini sebagai pilihan ideal untuk menunjang pola makan sehat. Tak hanya rasanya yang manis menggoda, strawberry juga populer karena tersedia sepanjang tahun dan sering digunakan dalam berbagai hidangan.
Buah ini memiliki banyak manfaat, mulai dari membantu memperkuat sistem imun, menjaga kesehatan jantung, mengurangi peradangan, hingga mendukung fungsi otak dan mengatur kadar gula darah. Bahkan menurut Cleveland Clinic, strawberry termasuk buah rendah kalori namun padat nutrisi, sehingga sangat cocok bagi mereka yang sedang menjalani diet sehat atau menjaga berat badan.
Meski begitu, strawberry tetap perlu dikonsumsi dalam batas wajar. Ahli gizi Lauren Manaker menyebutkan bahwa porsi idealnya adalah sekitar satu cangkir per hari, atau sekitar 8–10 buah ukuran sedang. Dua hingga tiga porsi per hari umumnya masih aman. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, strawberry bisa menyebabkan efek samping seperti perut kembung, diare, bahkan iritasi lambung akibat sifat asam alaminya.
Kandungan serat yang tinggi memang baik untuk pencernaan, tetapi jika masuk dalam jumlah berlebihan, tubuh bisa kewalahan mencernanya. Bagi sebagian orang dengan sensitivitas terhadap strawberry, konsumsi dalam jumlah banyak juga dapat memicu reaksi alergi ringan, seperti gatal-gatal atau pembengkakan. Selain itu, meskipun kadar gula strawberry relatif rendah dibanding buah lain, konsumsi yang tidak terkontrol tetap bisa memengaruhi kadar gula darah, khususnya bagi penderita diabetes.
Karena itu, penting untuk tidak hanya fokus pada satu jenis makanan, sekalipun itu sehat. Manaker menegaskan bahwa pola makan yang baik adalah yang seimbang dan bervariasi. Strawberry memang menawarkan banyak manfaat, namun terlalu banyak mengonsumsinya bisa berdampak buruk bagi tubuh. Seperti halnya makanan lainnya, kunci sehat bukan hanya dari apa yang dimakan, tetapi seberapa bijak kita mengonsumsinya.
