Illustrasi/Freepik
Saat bulan Ramadan, banyak orang ragu untuk tetap berolahraga karena khawatir kehabisan energi. Apalagi, olahraga dengan intensitas tinggi sering dianggap terlalu menguras tenaga dan berisiko membuat tubuh cepat lelah. Namun, menurut spesialis kedokteran olahraga, dr. Andhika Raspati, SpKO, olahraga tetap aman dilakukan selama puasa, asalkan intensitas dan waktu pelaksanaannya diatur dengan baik.
Olahraga Intensitas Tinggi: Boleh atau Tidak?
Sebenarnya, olahraga intensitas tinggi tetap bisa dilakukan saat puasa, tetapi harus dengan kontrol yang baik. Aktivitas seperti sepak bola, misalnya, masih aman asalkan tidak dilakukan dengan tempo yang terlalu cepat, tidak bersifat kompetitif, dan tidak memaksa tubuh bekerja terlalu keras.
“Kalau kayak sepak bola gitu, kalau dia nggak terlalu ngoyo (memaksa), nggak terlalu kompetitif, nggak terlalu eksplosif, temponya juga nggak grusak-grusuk ya nggak masalah,” ujar dr. Andhika saat dihubungi detikcom, Minggu (23/2/2025).
Sebaliknya, jika olahraga dilakukan tanpa memperhitungkan kondisi tubuh saat berpuasa, hal ini bisa berdampak buruk, seperti dehidrasi dan kelelahan ekstrem.
Waktu Ideal untuk Berolahraga Saat Puasa
Menentukan waktu yang tepat untuk berolahraga selama bulan Ramadan sangat penting agar tubuh tetap bugar tanpa mengganggu pola makan dan tidur. Menurut dr. Andhika, olahraga dengan intensitas tinggi paling baik dilakukan di sore hari menjelang berbuka puasa.
Kenapa bukan setelah tarawih? Jika olahraga dilakukan terlalu malam, ini bisa mengacaukan waktu tidur dan membuat tubuh kurang beristirahat.
“Kalau misal olahraga habis tarawih, baru dimulai jam 9, dia mau tidur jam berapa? Mungkin baru selesai jam 10 dan mungkin jam 12 baru ngantuk. Nanti jam 4 udah sahur lagi, berarti tidur cuma 4 jam doang,” jelasnya.
Kurang tidur akan berdampak pada kesehatan secara keseluruhan, mengganggu metabolisme tubuh, dan membuat puasa terasa lebih berat keesokan harinya.
Menyesuaikan Jenis Olahraga dengan Kondisi Puasa
Selain waktu, jenis olahraga juga harus disesuaikan dengan kondisi tubuh yang sedang berpuasa. Jika aktivitas fisik yang dipilih terlalu menguras tenaga, tubuh akan lebih cepat lelah.
Untuk tetap aktif tanpa kehilangan banyak cairan, dr. Andhika menyarankan jenis olahraga yang lebih ringan, seperti latihan kekuatan atau angkat beban. Latihan ini bisa dilakukan di dalam ruangan ber-AC agar tubuh tidak terlalu berkeringat dan tetap nyaman.
“Bisa aja kok kita olahraga yang nggak ngeluarin keringat banyak. Misalnya latihan penguatan atau angkat beban kan bisa dilakukan di indoor ber-AC. Dengan gerakan yang nggak terburu-buru,” sarannya.
Olahraga Saat Puasa: Perlukah?
Banyak orang mungkin bertanya-tanya, apakah olahraga saat puasa benar-benar perlu? Menurut dr. Andhika, olahraga bukan hanya boleh dilakukan saat puasa, tetapi justru sangat dianjurkan agar tubuh tetap bugar.
“Karena sayang saja kalau satu bulan nggak olahraga itu,” tegasnya.
Jadi, bagi yang ingin tetap aktif selama Ramadan, pastikan untuk memilih jenis olahraga yang tepat, mengatur intensitas dengan bijak, dan menentukan waktu yang paling sesuai agar tetap sehat dan bugar selama menjalankan ibadah puasa.
