Jepang akan menghadapi krisis populasi, Hadirkan robot untuk hadapi masalah tersebut/ ilustrasi. (Foto: AFP PHOTO / Behrouz MEHRI).
Buletinmedia.com – Robot humanoid bertenaga kecerdasan buatan (AI), AIREC, sedang dikembangkan di sebuah laboratorium di Tokyo, Jepang, dengan tujuan untuk membantu merawat lansia. Robot yang memiliki tinggi sekitar 154 cm dan berat 150 kg ini dirancang sebagai solusi untuk mengatasi masalah demografi yang semakin menua di Jepang. Negara tersebut sedang menghadapi krisis populasi usia produktif yang terus menurun, mengakibatkan kekurangan tenaga perawatan kesehatan untuk lansia. Kehadiran AIREC diharapkan dapat membantu meredakan masalah ini, memberikan perawatan yang lebih efektif, dan mengurangi beban sistem perawatan yang ada.
Menurut Institut Penelitian Kependudukan dan Jaminan Sosial Nasional, jumlah penduduk usia produktif di Jepang diperkirakan akan berkurang sekitar 9,3 persen dalam satu dekade mendatang. Hal ini semakin memperburuk masalah kekurangan tenaga kerja di sektor perawatan kesehatan. Profesor Shigeki Sugano, peneliti utama proyek ini sekaligus presiden Japan Robotics Society, menjelaskan bahwa Jepang sedang memasuki era di mana populasi semakin menua dan angka kelahiran menurun. Dalam konteks ini, robot akan menjadi bagian penting dalam dunia perawatan medis dan kehidupan sehari-hari, menawarkan solusi praktis untuk masalah yang semakin mendesak.
Takashi Miyamoto, Chief Operating Officer fasilitas perawatan lansia Zenkoukai, juga meyakini bahwa penggunaan robot dalam perawatan lansia hanya tinggal menunggu waktu. Ia menekankan bahwa kekurangan tenaga kerja di sektor ini akan semakin parah di masa depan, sehingga teknologi seperti robot akan menjadi pilihan utama. Miyamoto percaya bahwa selama penilaian keselamatan dilakukan dengan baik, tidak ada alasan untuk menolak teknologi ini. Meskipun pada awalnya orang mungkin merasa canggung, pada akhirnya masyarakat akan bergantung pada robot untuk merawat lansia dengan lebih efisien dan aman.
AIREC memiliki keunggulan dibandingkan robot humanoid lainnya, terutama dalam kemampuan berinteraksi dan penyesuaian terhadap respons spontan manusia. Saat ini, robot ini sudah dapat melakukan berbagai tugas sederhana namun penting, seperti membantu lansia duduk, mengenakan kaus kaki, memasak telur orak-arik, dan melipat cucian. Sugano memperkirakan bahwa AIREC akan mulai diterapkan dalam kehidupan nyata sekitar tahun 2040, dengan harapan bahwa pada tahun 2050, robot ini akan menjadi bagian dari keseharian masyarakat Jepang. Visi mereka adalah menciptakan robot yang tidak hanya membantu dalam perawatan lansia, tetapi juga dapat mendukung dokter dalam operasi medis atau bekerja secara mandiri di fasilitas perawatan, berkolaborasi dengan tenaga pengasuh.
Namun, teknologi canggih seperti AIREC tentu datang dengan harga yang tidak murah. Sugano memperkirakan bahwa harga robot ini akan mencapai 10 juta Yen (sekitar Rp 1 miliar) saat pertama kali diluncurkan pada 2040. Meskipun harga tersebut cukup tinggi, banyak yang percaya bahwa investasi dalam teknologi ini akan sebanding dengan manfaat jangka panjang yang ditawarkannya, terutama dalam mengatasi krisis perawatan lansia yang semakin mendesak di Jepang.
