Matcha (Tangkapan Layar)
Buletinmedia.com – Jika kamu penggemar minuman kekinian, pasti sudah tidak asing dengan matcha. Minuman hijau lembut ini jadi favorit banyak orang karena tampilannya yang estetik dan rasanya yang unik. Namun, tak sedikit yang merasa rasa matcha “aneh”, bahkan ada yang menyebutnya seperti rumput atau daun mentah.
Di Jepang, matcha dianggap sebagai minuman premium dengan cita rasa kompleks dan berkelas. Lalu, kenapa rasa matcha bisa terkesan seperti rumput bagi sebagian orang? Apakah karena cara pengolahan, kualitas daun teh, atau lidah yang belum terbiasa? Berikut penjelasan lengkapnya:
- Matcha Terbuat dari Daun Teh Hijau Utuh
Rasa khas matcha berasal dari bahan dasarnya. Matcha dibuat dari daun teh hijau utuh (Camellia sinensis) yang digiling halus menjadi bubuk. Tidak seperti teh hijau biasa yang diseduh dan disaring, matcha dikonsumsi utuh bersama ampasnya.
Karena seluruh daun teh dikonsumsi, rasa alami dari klorofil dan tanin lebih terasa, sehingga sering digambarkan sebagai rasa “seperti rumput” atau herbal segar.
- Kualitas Matcha Menentukan Rasa
Tidak semua matcha sama. Ada dua jenis utama: matcha ceremonial grade dan matcha culinary grade.
- Matcha ceremonial grade: kualitas tinggi, digunakan untuk upacara teh di Jepang, rasanya lembut, manis alami, dan tidak terlalu grassy.
- Matcha culinary grade: cocok untuk minuman kekinian atau kue, rasanya lebih kuat, sedikit pahit, dan aromanya menyerupai daun segar.
Jika matcha terasa pahit atau sangat “grassy”, besar kemungkinan itu adalah culinary grade atau matcha dengan kualitas rendah.
- Matcha Memiliki Rasa yang Kompleks
Meski terasa seperti rumput, matcha memiliki rasa kompleks. Selain pahit dan segar, matcha juga memiliki sensasi umami dari kandungan asam amino L-theanine. Kombinasi pahit ringan, manis alami, dan umami membuat matcha berbeda dari teh hijau biasa.
Rasa earthy, umami, dan lembut pada matcha justru menandakan kualitas bubuk teh yang baik.
- Cara Penyajian Juga Berpengaruh
Cara membuat matcha bisa memengaruhi rasa akhirnya.
- Air terlalu panas (>80°C) → tanin meningkat → rasa lebih pahit.
- Matcha terlalu pekat → rasa semakin “rumput”.
Perhatikan suhu air dan takaran bubuk untuk mendapatkan rasa matcha yang seimbang dan nikmat.
Kesimpulan:
Jika matcha terasa seperti rumput, bisa jadi karena kualitas bubuknya rendah atau penyajiannya kurang tepat. Pilih matcha berkualitas tinggi dan perhatikan cara penyajian agar menikmati rasa matcha sesungguhnya yang lembut, umami, dan premium.
Sumber : www.idntimes.com
