sumber : aplikasi X
Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalami kelumpuhan total akibat banjir besar yang melanda sejak Senin malam (03/03). Hujan deras tanpa henti menyebabkan ribuan rumah terendam di Bekasi, Jakarta, dan Tangerang Selatan, memaksa warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Tak hanya permukiman, infrastruktur kota pun terdampak. Satu pusat perbelanjaan di Bekasi ikut terendam, sementara jalanan utama dan gedung pemerintahan lumpuh akibat genangan air. Komunitas Peduli Cileungsi Cikeas (KP2C) mencatat bahwa ketinggian air di Kali Cikeas dan Cileungsi kali ini bahkan melebihi banjir besar 1 Januari 2020.
“Semuanya Habis, Rumah Saya Terendam”
Arif (66), warga Perumahan Pondok Mitra Lestari, Jati Asih, Bekasi, menceritakan kepanikan yang ia alami. Air mulai naik setelah waktu sahur, menyusul jebolnya tanggul di Kemang Pratama sekitar pukul 04.30 WIB.
“Dalam hitungan jam, lantai satu rumah saya sudah tenggelam. Televisi, kulkas, motor—semuanya habis,” ujar Arif. Bahkan, pagar rumahnya yang setinggi 2,2 meter hampir tak terlihat karena tingginya banjir.
Tak hanya rumah, warung tempat ia mencari nafkah di kawasan Galaxy Bekasi juga ikut terendam hingga setinggi lutut orang dewasa. Meski kecewa, ia pasrah, “Mau marah sama siapa? Ini musibah, ujian buat kami semua.”
Banjir Melanda 77 RT di Jakarta dan 11 Wilayah di Tangsel
Sementara itu, Jakarta dan Tangerang Selatan juga tidak luput dari dampak banjir.
Di Jakarta, 77 RT terdampak, dengan ketinggian air mencapai 10 meter di beberapa titik. BPBD melaporkan bahwa ratusan warga mengungsi ke sekolah, masjid, dan fasilitas umum lainnya.
Di Tangerang Selatan, luapan Kali Serua merendam 11 wilayah, dengan ketinggian air bervariasi antara 20 cm hingga 120 cm. Ratusan keluarga terdampak, terutama di perumahan-perumahan yang berada di dataran rendah.
Banjir Lebih Parah dari Tahun-Tahun Sebelumnya
Menurut Puarman dari KP2C, banjir kali ini lebih besar dibandingkan peristiwa serupa pada 1 Januari 2020. Tinggi muka air di pertemuan Kali Cikeas dan Cileungsi mencapai 8,25 meter—lebih tinggi dari banjir 2020 yang “hanya” 7,8 meter.
“Hari ini Bekasi lumpuh,” ujar Wali Kota Bekasi Tri Adhianto. Delapan dari 12 kecamatan di kota itu terdampak, dengan ketinggian air mencapai lebih dari 8 meter di beberapa titik. Permukiman, jalan utama, hingga kantor pemerintahan ikut terendam, memperparah kondisi kota.
Cuaca Ekstrem di Awal Ramadan, BMKG Beri Peringatan
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih akan berlanjut dalam sepekan ke depan. Gelombang atmosfer seperti Low Frequency, Kelvin, dan Rossby Ekuatorial aktif di beberapa wilayah, diperparah dengan sirkulasi siklonik di Samudera Hindia dan perairan sekitar Indonesia.
Hujan lebat hingga sangat lebat diprediksi melanda berbagai wilayah, termasuk Jabodetabek, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua dalam beberapa hari mendatang.
Pemerintah daerah bersama BPBD dan BNPB terus berkoordinasi untuk menangani dampak banjir, sementara warga di daerah rawan diimbau untuk tetap waspada dan bersiap menghadapi kemungkinan banjir susulan.
